abstrak

Sabtu, 11 Juni 2011

Kangkung menyebabkan ngantuk?


APAKAH KANGKUNG MENYEBABKAN NGANTUK

Kangkung (ipomoea aquatica forsk atau ipomoea reptans poir1) merupakan tanaman sayuran yang umurnya bisa lebih dari 1 tahun. Pertumbuhannya menjalar atau membelit pada tanaman di sekitarnya. Ia merupakan jenis tanaman sayuran daun dan dapat dimasukkan dalam famili Convolvulacea. Daun kangkung berukuran panjang dan berwarna hijau keputih-putihan.
Ada dua jenis kangkung, yaitu:
 (1) kangkung rabut, dengan daun licin dan berbentuk mata panah yang berwarna hijau pucat, dan bunganya berwarna putih dengan bentuk kantung yang mengandung empat biji benih; dan (2) kangkung petik, dengan daun lebar dan tirus berwarna hijau kelam serta bunga berwarna putih keunguan.
Sudah sejak lama orang mengenal mitos kangkung bikin ngantuk (jika dikonsumsi dalam jumlah banyak), karena zat besi yang dikandungnya atau karena serat kangkung sukar dicerna. Ternyata, anggapan ini salah!
Kenyataannya, semua daun yang memiliki klorofil mengandung zat besi di setiap inti selnya. Tetapi, kalau kita amati, tidak semua daun berklorofil membuat kita mengantuk, kan? Contohnya bayam, selada, sawi, katuk, dsb. Jadi, Fe atau zat besi bukan penyebab kantuk.
Bagaimana dengan serat kangkung?
Kangkung memang daun yang berserat dan cukup sulit untuk dicerna. Orang-orang selama ini sering beranggapan bahwa serat yang sulit dicerna ini menyebabkan tubuh kita membutuhkan lebih banyak oksigen. Logikanya, oksigen yang menuju kepala akhirnya diserap ke perut dan usus untuk membantu pencernaan kangkung. Tapi, lagi-lagi ini juga bukan penyebab kantuk!
Buktinya, bayam, sawi hijau, yang banyak seratnya juga tidak menyebabkan kantuk. Nah, kan?
Selama ini, kita mungkin hanya berpegang pada pendapat Ny. Kloppenburg-Verstegh yang menganjurkan kangkung sebagai obat penenang saraf tegang bagi mereka yang sulit tidur, gelisah, atau gugup. Padahal, menurut ahli, kebanyakan makan kangkung bisa menyebabkan keputihan lho!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar