abstrak

Sabtu, 28 Mei 2011

Neisseria gonorrhoeae dan Treponema pallidum




A.     Neiserria gonorrhoeae
            Neisserria gonorrhoeae termasuk dalam spesies Neisseria. Neisseria merupakan cocci gram negatif yang biasanya berpasangan. Bakteri ini adalah patogen pada manusia dan biasanya ditemukan bergabung atau di dalam sel polimorfonuklear. Pada gonococci memiliki 70% DNA homolog, tidak memiliki kapsul polisakarida, memiliki plasmid. Gonococci paling baik tumbuh pada media yang mengandung substansi organik yang kompleks seperti darah yang dipanaskan, hemin, protein hewan dan dalam ruang udara yang mengandung 5% CO2. Gonococci hanya memfermentasi glukosa dan berbeda dari neisseriae lain. Gonococci biasanya menghasilkan koloni yang lebih kecil dibandingkan neisseria lain.
            Penyebaran dan penularan
            Gonorrhea yang secara khusus ditularkan melalui hubungan seksual, kebanyakan merupakan infeksi yang tanpa gejala. Tingkat infeksi dari organisme, yang dilihat dari kemungkinan seseorang untuk mendapat infeksi dari. pasangan seksualnya yang telah terinfeksi, mencapai 20 - 30% pada pria dan lebih besar lagi pada wanita. Tingkat infeksi dapat dikurangi dengan menghindari berganti-ganti pasangan, pemberanrasan gonorrhea dari individu yang terinfeksi (yang dapat dilakukan dengan diagnosa dini dan pengobatan), serta temuan kasus-kasus dan kontak-kontak melalui penyuluhan dan penyaringan populasi yang beresiko tinggi. Mekanisme profilaksis (kondom) dapat menjadi perlindungan yang parsial. Penggunaan metode chemoprophylaxis menjadi terbatas karena meningkatnya resistensi gonococcus terhadap antibiotik.
            Gejala gonorrhoe
            Pada wanita, GO tidak menimbulkan gejala apapun sehingga sering luput dari diagnosa dokter. Hal ini menyebabkan seorang wanita pengidap GO tidak menyadari dirinya terinfeksi lalu menularkannya ke orang lain.
            Sebaliknya pada laki laki, GO dapat menimbulkan gejala yang sangat hebat seperti rasa terbakar pada saat kencing, gangguan frekuensi kencing dan keluar nanah dari ujung penis. Bila GO tidak tertangani dengan baik maka pada laki laki dapat menimbulkan peradangan pada ‘pabrik’ sperma berupa epididymitis dan orchitis. GO juga sering menimbulkan gejala sistemik seperti rasa nyeri pada persendian, demam, bercak-bercak pada kulit dan lain lain.
            Gejala GO juga bisa mengenai tenggorokan (faringitis) terutama bagi mereka yang gemar melakukan oral seks. Gejala pada anus juga bisa terjadi bila hubungan seksual dilakukan secara anal. Gejala GO pada laki laki akan timbul sekitar 4 sampai 8 hari setelah melakukan kontak seksual dengan penderita GO, walaupun terkadang pada beberapa kasus memerlukan waktu yang lebih panjang dari itu.

B.     Treponema pallidum
            Klasifikasi:
             Kingdom : Eubacteria
            Phylum : Spirochaetes
            Class : Spirochaetes
            Ordo : Spirochaetales
            Familia : Treponemataceae
            Genus : Treponema
            Spesies : Treponema pallidum
            Treponema pallidum adalah termasuk bacteria spirochaeta yang berbentuk spiral. Treponema pallidum pallidum merupakan salah satu subspesies dari subspesies yang ada. Treponema ini dapat menyebabkan penyakit sifilis yang merupakan penyakit kelamin ditularkan melalui hubungan kelamin atau melalui sentuhan terhadap luka-luka kulit penderita. Jika yang mengidap penyakit ini adalah wanita hamil, janin akan dapat tertular, sifilis ada 3 tingkatan yaitu sifilis tingkat dini ditandai dengan timbul lesi pada tempat masuknya Treponema pallidum, sifilis tingkat kedua ditandai dengan nyeri kepala, demam, anoreksia, nyeri pada tulang, dan leher. Sifilis tingkat ketiga ditandai dengan timbul pada semua jaringan dan organ, termasuk tulang rawan pada hidung dan dasar mulut. Sifilis tersier ditandai dengan kematian.
            Pengobatan dilakukan dengan antibiotik penisilin, untuk pemantauan serologik dilakukan pada bulan 1, 2, 4, dan 12 tahun pertama dan setiap 6 bulan pada tahun kedua. Jika penderita yang tidak tahan dapat diganti dengan tetrasiklin atau eritromisin.

           

DAFTAR PERSYARATAN KUALITAS AIR BERSIH

DAFTAR PERSYARATAN KUALITAS AIR BERSIH

NO

Parameter

Satuan
Kadar Maks.
Yang
diperbolehkan

Keterangan






A.      FISIKA








1
Bau
-
-
Tidak berbau
2
Jumlah zat padat terlarut
Mg/l
1.000

3
Kekeruhan
Skala NTU
5

4
Rasa
-
-
Tidak berasa
5
Suhu
C
Suhu udara




± 3 C

6
Warna
Skala TCU
15







B.      KIMIA









a.       Kimia an Organik








1
Air raksa
mg/l
0,001

2
Arsen
mg/l
0,05

3
Besi
mg/l
1,0

4
Flourida
mg/l
1,5

5
Cadmium
mg/l
0,005

6
Kesadahan (CaCO)
mg/l
500

7
Klorida
mg/l
600

8
Kromium, valensi 6
mg/l
0,05

9
Mangan
mg/l
0,5

10
Nitrat sebagai-N
mg/l
1,0

11
Nitrit sebagai-N
mg/l
1,0

12
pH

6,5-9,0
Merupakan batas




Min & maks. Khusus




Air hujan pH min




5,5
13
Selenium
mg/l
0,01

14
Seng
mg/l
15

15
Sianida
mg/l
0,1

16
Sulfat
mg/l
400

17
Timbal
mg/l
0,05







b.      Kimia Organik








1
Aldrin dan dieldrin
mg/l
0,0007

2
Benzena
mg/l
0,01

3
Benzo(a) pyrene
mg/l
0,00001

4
Chlordane (total isomer)
mg/l
0,007

5
Cloroform
mg/l
0,03

6
2,4-D
mg/l
0,10

7
DDT
mg/l
0,03

8
Detergen
mg/l
0,1

9
1,2-Dichloro ethane
mg/l
0,01

10
1,1-Dichloro ethane
mg/l
0,0003

11
Heptachlor dan




Heptachlor epoksida
mg/l
0,003

12
Hexa cloro bensene
mg/l
0,00001

13
Gamma-HCH (lindane)
mg/l
0,0004

14
Methoxychlor
mg/l
0,10

15
Pentachlorophenol
mg/l
0,01

16
Pestisida total
mg/l
0,10

17
2,4,6-Trichlorophenol
mg/l
0,01

18
Zat organik (KMnO)
mg/l
10







C.      Mikrobiologik








1
Total Koliform (MPN)
Jumlah per
0
Bukan air perpipaan


100ml




Jumlah per
0
Air perpipaan


100ml




D.      Radioaktifitas








1
Aktivitas α (gross α activity)
Bq/l
0,1

2
Aktivitas β (gross β activity)
Bq/l
1,0






   

Keterangan
mg          : miligram
ml           : mililiter
l               : liter
Bq           : Bequerel
NTU       : Nephelometrik Turbidity Units
TCU        : True Color Units
Logam berat merupakan logam terlarut.





Flourida (F)
                Fungsi flourida yaitu mencegah karies pada gigi, secara alami flourida terdapat di dalam air atau sengaja ditambahkan dalam air minum. Dalam air minum flourida sekitar 1,0 mg/l. Bila kadarnya melebihi batas dapat menimbulkan penyakit yang disebut fluorosis yaitu keadaan kerusakan pada gigi dengan becak-bercak coklat.                                                                                     Penetapan kadar flourida secara kolorimetri (metoda scott-sanchis).
Prinsip ;
                Ion flourida bereaksi dengan zat warna Zirkonil – alizarin membentuk senyawa kompleks yang tidak berwarna. Semakin tinggi kadar flourida warna semakin memucat. Warna yang terjadi dibandingkan dengan larutan baku, dalam tabung deret nessler atau kolorimeter.
Pengganggu ;
                Jika sampel mengandung klor bebas, MnO hingga 0,5 mg// akan mengganggu penetapan